Baca lainnya : |
MAKE ME A BLESSING
Pada hari minggu, saya dan seluruh teman-teman dari TC-Hope pergi mengunjungi Rumah Sakit umum di Siloam. Kami hendak pelayanan doa sekaligus untuk menghibur mereka yang sedang sakit di sana. Kami dibagi menjadi berkelompok yang terdiri dari dua orang di setiap kelompok. Ketika sampai di sana, kami diberikan nama-nama pasien. Saya dan PIC TC-Hope saya K’Grace mendapatkan seorang pasien yaitu seorang ibu yang beragama Kristen. Awalnya, saya tidak siap untuk pelayanan ini. Saya mempercayakan semuanya pada PIC saya. Tapi, PIC saya berkata bahwa saya harus belajar. Jujur, hati saya benar-benar tidak siap. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan dan katakan ketika saya sudah bertemu dengan pasien itu nanti. Akhirnya, dalam hati saya berkata, “Tuhan, aku menyerahkan keseluruhan pelayanan ini kedalam tanganMu. Apapun yang akan saya katakan nanti, biarlah itu menjadi kata-kata yang berasal dari Engkau”. Kemudian, kami masuk ke tempat pasien yang telah diberikan namanya kepada kami. Ketika pertama sekali masuk, hati saya begitu teriris melihat kondisi sang ibu yang sangat memprihatinkan. Saya sempat sedikit gemetar. Ibu tersebut sedang tidur dengan sangat lemah di atas tempat tidur. Badannya sangat kurus, dan kedua tangannya membiru. Dia terus mengeluh karena rasa sakit yang ia alami di bagian perutnya. Setelah memperkenalkan diri, kami kemudian bertanya kepada ibu tersebut apakah kami diijinkan untuk mendoakan beliau. Ibu tersebut sangat antusias. Di tengah-tengah rasa sakit yang ia derita, ia sangat ingin mendengarkan kami bercerita mengenai Firman Tuhan. Bahkan, setelah kami selesai berdoa, sang ibu sepertinya masih ingin agar kami tetap bersama dia untuk terus berdoa dan memberikan kata-kata yang menghibur dia. Sesekali dia mendesah karena rasa sakit di perutnya, namun satu hal yang membuat saya terkagum adalah ketika kami sudah selesai berdoa, dia berkata dengan optimis berkata bahwa dia pasti sembuh. Bahkan, ketika PIC saya memutuskan untuk berdoa sekali lagi untuk ibu tersebut dan sebelumnya kami bernyanyi terlebih dahulu, sang ibu juga dengan semangatnya ikut bernyanyi bersama kami. Sungguh luar biasa.
Filipi 2:4 berkata , “Janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga”. Dan Galatia 6:2 berkata, “ Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.” Dari ayat ini, dan dari pengalaman yang telah saya alami, hati saya berkata bahwa iya benar, masih banyak orang di luar sana yang memerlukan sedikit saja perhatian dari saya. Tuhan Yesus telah memberikan saya banyak berkat setiap hari. Ia sudah memberikan saya tubuh yang sehat, dan segala sesuatu yang saya butuhkan sehari-hari. Lalu kenapa saya tidak mau membagikan sedikit saja berkat itu kepada saudara-saudara saya? Tidak perlu melakukan hal besar untuk menjadi berkat bagi orang lain. Hal kecil yang kita lakukan ternyata bisa membawa pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan orang lain. Untuk itu, saya rindu untuk menjadi berkat bagi siapapun terutama orang-orang yang ada di sekeliling saya. Saya ingin ketika saya bangun pagi, kalimat yang ingin saya ucapkan setelah mengucap syukur adalah, “Lord, make me a blessing for someone today”. Semangat! by Eva |