Penyataaan Umum dan Penyataan Khusus by Acep
Manusia dianugerahkan akal berpikir oleh Tuhan untuk mengenal alam dan ciptaan lainnya. Namun, kemampuan manusia sangat terbatas sehingga tidak mampu menyelidiki keberadaan Allah. Meski Allah tidak terpahami oleh manusia dengan usaha dan kemampuannya sendiri, bukan berarti bahwa Allah tidak dapat dikenal atau diketahui manusia. Kenyataan bahwa Allah dapat dikenal dan diketahui oleh manusia jelas ditunjukkan oleh Alkitab, Allah menyatakan diriNya kepada manusia melalui pewahyuan.
Allah hanya dapat dikenal melalui PenyataanNya. Hal ini jelas ditunjukkan dalam 1 Korintus 1:20-21 yang menyatakan bahwa manusia dengan segala akal pikir da hikmatnya tidak akan bisa memahami Allah, namun Allah berkenaan menyelamatkan manusia dengan menyatakan diriNya melalui pemberitaan injil. Alkitab menolak semua sumber pengetahuan yang berpusat pada diri manusia sendiri. Allah menetapkan bahwa manusia hanya dapat mengenal Dia melalui satu jalan, yaitu melalui penyataan dari Allah mengenai diriNya. Dengan demikian bukan berarti dalam mengenal Allah manusia sama sekali tidak perlu memakai rasio atau pengalaman sensasinya. Tetapi yang dimaksud adalah rasio atau pengalaman sensasi tidak dapat menjadi sumber pengetahuan tentang Allah. Seperti yang dikatakan Soedarmo di dalam bukunya bahwa di dalam alam dan di dalam kata hati manusia dan di dalam sejarah manusia ada Penyataan dari Tuhan, namun Penyataan ini telah menjadi gelap oleh karena dosa (Soedarmo, 2002, p.19) Pola Penyataan Allah kepada manusia yaitu melalui Penyataan umum dan Penyataan khusus. Pola Penyataan umum bersumber dari Allah melalui sarana alam dan diri manusia sendiri. Isi dari Penyataan umum yaitu pertama-tama adanya Allah dengan sifat-sifat Allah dan kedua yaitu tuntutan serta kehendak Allah. Pada mulanya penyataan di dalam makhluk cukup bagi manusia. Manusia dapat mengenal Tuhan dan mengetahui jalan untuk melayani Tuhan. Namun, dosa merusakkan segala sesuatu. Dunia di dalam dan di luar manusia pun rusak juga. Manusia dijatuhi hukuman oleh Tuhan dan oleh karena manusia segala makhluk jatuh ke dalam hukuman. Segala Penyataan Umum rusak. Tetapi hal ini tak berarti bahwa Penyataan Umum lenyap sama sekali. Sekarang pun Penyataan-penyataan itu masih ada, yaitu Tuhan masih memelihara alam semesta. Tujuan dari Penyataan Umum adalah untuk menyatakan kemuliaan Allah, kuasaNya dalam alam semesta, keunggulanNya, keahlianNya, penentuNya dalam mengendalikan alam semesta. Penyataan Umum tidak memberitahukan satu-satunya jalan keselamatan. Penyataan Umum memberi kita suatu pengetahuan tentang adanya oknum ilahi, tapi kita tidak dapat belajar melalui Penyataan Umum tentang Allah yang benar dan Kristus. Padahal pengetahuan eksperimental mengenaiNya dan bersamaNya adalah jalan keselamatan satu-satunya. Penyataan Umum juga tidak mengubah sesuatu dalam diri manusia yang berdosa. Padahal ini merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Penyataan Umum tidak memberi pengetahuan tentang Allah dan hal-hal rohani yang dapat disandari secara mutlak. Tidak membawa kita pada pengenalan Allah sebagai Allah Tritunggal. Dan juga Penyataan umum tidak melengkapi agama dengan suatu basis yang cukup. Sejarah agama-agama membuktikan bahwa tidak ada satu bangsa atau suku yang puas dengan agama natural secara alami. Dosa telah merusak kemampuan manusia untuk dapat membaca Penyataan Allah dalam alam secara benar, sehingga manusia hanya melihat secara samar-samar dan tidak jelas. Meskipun demikian, Penyataan umum masih mempunyai nilai-nilai. Tuhan di dalam kasihNya masih menghidupkan Penyataan Umum. Penyataan Umum tidak dapat dimengerti secara penuh tanpa Penyataan Khusus. Orang-orang Babel, Mesir, dan Roma melihat alam yang sama dengan yang dilihat orang Islam, Hindu, Buddha, dan agama lainnya sekarang ini. Tapi pesan yang diterima berbeda. Tanpa Penyataan Khusus kita tidak akan tahu bagaimana menginterpretasikan Penyataan Umum. Dengan adanya Penyataan Khusus maka kita dapat melihat dengan jelas karya keselamatan Allah. Seperti yang dikatakan Nico Syukur Dister bahwa untuk mengenal Allah lebih sempurna, manusia memerlukan pewahyuan diri Allah yang lebih lanjut, yaitu Penyataan khusus dari Allah melalui karyaNya sebagai Penyelamat dan Penebus (Nico, 2007, p.78). Penyataan ini disebut khusus, karena hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang beriman saja. Penyataan Khusus diberikan Allah dengan cara penampakan-penampakan dari yang ilahi (Theofani), komunikasi supra-natural, dan mujizat. Dalam Kitab Suci Allah digambarkan menggunakan cara yang dapat didengar, dilihat, dan menggunakan alat-alat indera lainnya untuk berkomunikasi, sehingga manusia mendengarNya, melihatNya, atau merasakan gempa bumi saat kehadiranNya. Tujuan dari Penyataan Khusus dalam waktu dekat adalah terdapat dalam Roma 11:36 yaitu, segala sesuatu dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya. Dan Tujuan akhir dari Penyataan Khusus yaitu pembaharuan orang berdosa secara lengkap, sehingga manusia yang diperbaharui dapat melihat kebajikan dan kesempurnaan Allah. Penyataan Khusus merupakan kelengkapan Alkitab sebagai Penyataan Allah. Artinya adalah bahwa Alkitab mengandung semua penyataan-penyataan Allah yang diperlukan sebagai standar iman. Dengan demikian, tidak ada suatu kebenaran yang dibebankan kepada hati nurani manusia untuk dapat mengerti. Yang mana Alkitab tidak secara langsung ataupun secara tersirat menyatakanNya. Dan ini berarti tidak memberikan peluang bagi tradisi lisan dan tertulis, ketetapan-ketetapan gereja, atau resolusi yang dihasilkan oleh suatu konvensi, yang dapat dan boleh berdiri setingkat dengan Alkitab. Umat Allah hanya terikat oleh Alkitab sebagai Penyataan Allah. Yang paling penting dalam pengungkapan diri Allah adalah Firman-Nya, Alkitab, yang juga adalah wujud dari Penyataan Khusus. Allah secara ajaib menuntun para penulis alkitab untuk mencatat berita-Nya secara tepat sambil tetap mempertahankan gaya dan kepribadian dari para manusia penulisnya. Allah menentukan untuk memberikan catatan tertulis mengenai keberadaan-Nya karena Dia mengetahui ketidaktepatan dan tidak dapat disandarnya tradisi lisan. Dia juga mengerti bahwa mimpi-mimpi dan penglihatan-penglihatan manusia dapat disalahtafsirkan dan apa yang diingat dapat berubah. Allah memutuskan untuk mengungkapkan segala yang manusia perlu tahu tentang Dia, apa yang diinginkan-Nya, dan apa yang telah dilakukan-Nya untuk kita di dalam Alkitab. Dan Dia sudah berjanji untuk memelihara dan mempertahankannya sepanjang masa. Penyataan Khusus menyingkapkan rahasia tentang Kerajaan Allah, kehendak Allah, ketetapan Allah, dan rahasia Allah yaitu Kristus. Dengan Penyataan Khusus Tuhan memberikan apa yang tidak tercantum dalam Pernyataaan Umum yaitu petunjuk tentang kelepasan dari dosa. Dari segala penyataan-penyataannya, Penyataan Allah paling sempurna diberikan dalam diri Yesus Kristus, anakNya yang menjadi manusia. Alkitab menyatakan bahwa penggenapan semua penyataan terdahulu terjadi dalam diri, karya, dan khususnya perkatan Yesus Kristus. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam kitab Ibrani 1:2, yaitu “maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan anakNya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta”. Dengan demikian Ia menunjukkan diri sebagai yang penuh kasih. Melalui penyataan khusus atau langsung ini kita mengenal dan menghayati, betapa Allah mengasihi kita dan sangat memperhatikan kita. Dan yang terpenting ialah bahwa Allah berkenan menyelamatkan kita dari dosa. Kita sebagai pribadi, kita sebagai bangsa dan bahkan seluruh alam semesta sudah menuruti bujukan si jahat dan sudah melawan Allah. Perlawanan kita terhadap Sang Pencipta membuat kita tidak bisa mengenal Allah dengan murni dan baik. Hidup kita pun menjadi rusak, tiada damai dan sejahtera, tiada kasih dan persaudaraan. Lewat penyataan Allah yang khusus, yaitu lewat Tuhan Yesus Kristus inilah terbuka kembali jalan kepada hidup yang kekal. Lewat Tuhan Yesus Kristuslah kita mengenal dan mendapatkan "Jalan dan Kebenaran dan Hidup". Lewat Tuhan Yesus Kristuslah kita dibawa kepada "Hidup yang berkelimpahan". Lewat Tuhan Yesus Kristus diciptakanlah "langit dan bumi yang baru". REFERENSI Hadiwijono, H.(2007). Iman Kristen. Jakarta : BPK Gunung Mulia. Lasor, W., Hubard D., & Bush F.(2008). Pengantar Perjanjian Lama 1: Taurat dan Sejarah. Jakarta : BPK. Gunung Mulia. Soedarmo, R.(2002). Ikhtisar Dogmatika. Jakarta : BPK Gunung Mulia. Syukur, N.(2007). Pengantar Teologi. Jakarta : Kanisius. |